PERAHU KERTAS

Penulis : Dewi Lestari “Dee”
Penerbit :
Bentang Pustaka dan Truedee Pustaka Sejati
Editor :
Hermawan Aksan
Cetakan :
I, Agustus 2009
Tebal : XII + 444 halaman; 20 cm
Tahun Terbit : 2010
Jumlah Halaman : 444 halaman
Perahu Kertas :
Dimulai dari kisah seorang remaja bernama
Keenan, yang baru saja lulus SMA, yang selama enam tahun tinggal bersama
neneknya di Amsterdam. Namun karena perjanjian dengan ayahnya, Keenan terpaksa
pulang ke Indonesia dan berkuliah di Bandung, di Fakultas Ekonomi. Sementara
Keenan sendiri sangat tidak menginginkannya dan lebih memilih untuk menjadi
seorang pelukis dibandingkan seorang businessman. Keenan memiliki bakat melukis
yang kuat dari ibunya dan dia tidak mempunyai cita-cita lain selain menjadi
pelukis.
Sementara, di sisi lain, ada Kugy, seorang
gadis unik yang cenderung banyak kejutan di dalam kehidupannya. Kugy juga akan
berkuliah di universitas yang sama dengan Keenan.
Tak jauh berbeda dengan Keenan, Kugy pun
mempunyai cita-citanya sendiri, yaitu menjadi juru dongeng. Kugy sangat
menggilai dongeng. Tak hanya mengkoleksi buku-buku dongeng dan punya taman
bacaan, Kugy juga sangat senang menulis dongeng. Walaupun Kugy yakin menjadi
seorang juru dongeng bukanlah profesi yang meyakinkan yang akan diterima dengan
mudah oleh khalayak umum. Akan tetapi, Kugy tak ingin lepas begitu saja dari
dunia tulis menulis, Kugy lantas meneruskan pendidikannya di Fakultas Sastra.
Kugy dan Keenan dipertemukan lewat pasangan Eko dan Noni. Eko merupakan sepupu
Keenan. Sementara Noni merupakan teman Kugy sejak mereka berdua masih kecil.
Mereka berempat akhirnya bersahabat karib.
Lambat laun, Kugy dan Keenan saling
mengagumi dan tanpa mereka sadari mereka saling jatuh cinta, tanpa pernah ada
kesempatan untuk saling mengungkapkan, dikarenakan situasi yang tidak
memungkinkan. Kugy sudah mempunyai pacar bernama Ojos (panggilan yang
semena-mena diciptakan oleh Kugy). Sementara Keenan saat itu sedang dicomblangkan
oleh Wanda, seorang kurator muda, yang merupakan sepupu Noni. Persahabatan
empat sekawan itu mulai merenggang sejak adanya Wanda.
Kugy lantas menjalani kegiatannya yang baru
dan sibuk dengan kegiatan itu, yakni menjadi guru relawan di sekolah darurat
bernama Sakola Alit. Di sanalah Kugy bertemu dengan Pilik, muridnya yang nakal
namun kelihatan cerdas. Pilik dan kawan-kawannya berhasil ditaklukan oleh Kugy
dengan cara, ia membuatkan mereka kisah petualangan dengan mereka sebagai
tokohnya, yang diberi judul: Jendral Pilik dan Pasukan Alit. Kugy
menuliskan kisah petualangan murid-muridnya itu di sebuah buku tulis, yang
kelak diberikan kepada Keenan.
Hubungan Keenan dan Wanda yang semula
mulus, akhirnya hancur dalam semalam. Begitu juga dengan impian Keenan yang
selama ini ia bangun dan perjuangkan, kandas dengan cara yang mengejutkan
bersamaan dengan hancurnya hubungan ia dengan Wanda. Dengan hati hancur, Keenan
meninggalkan kehidupannya di Bandung dan keluarganya di Jakarta, lalu pergi ke
Ubud dan tinggal bersama Pak Wayan yang merupakan sahabat ibunya.
Hari-hari bersama keluarga Pak Wayan, yang
semuanya merupakan seniman-seniman yang cukup disegani di Bali, sedikit demi
sedikit mulai mengobati hati Keenan. Sosok yang sangat berpengaruh dalam penyembuhannya
yaitu Luhde Laksmi, keponakan Pak Wayan. Keenan pun akhirnya mulai bisa melukis
lagi.
Berbekal kisah petualangan Jendral Pilik
dan Pasukan Alit yang diberikan oleh Kugy, Keenan membuat lukisan-lukisan
serial yang menjadi terkenal dan diburu para korektor.
Kugy, yang kesepian dan kehilangan
sahabat-sahabatnya di Bandung, menata ulang hidupnya. Ia cepat-cepat lulus
kuliah dan langsung bekerja di sebuah biro iklan di Jakarta sebagai
copywritter. Di sana, ia bertemu dengan Remigius Aditya, atasan yang sekaligus
sahabat abangnya, Karel. Dengan cara yang tak terduga karier Kugy naik daun dan
menjadi orang yang diperhitungkan di kantor itu karena pemikirannya yang ajaib
dan serba spontan.
Namun sosok Remigius tidak melihat Kugy
dari sisi itu. Remi menyukai Kugy tidak hanya dari ide-idenya, tapi juga
semangat dan sisi keunikan Kugy. Dan akhirnya Remi pun harus mengakui bahwa ia
jatuh hati kepada Kugy. Sebaliknya, ketulusan Remi meluluhkan hati Kugy dan
membuatnya memilih Remi.
Keenan tidak bisa selamanya tinggal di
Bali. Kondisi kesehatan ayahnya yang memburuk, memaksanya untuk pulang ke
Jakarta dan harus menjalankan perusahaan ayahnya karena tidak mempunyai pilihan
lain. Pertemuan antara Keenan dan Kugy tidak bisa terelakkan. Bahkan empat
sekawan ini bertemu lagi dan bercanda seperti masa-masa jayanya dulu. Semuanya
dengan kondisi yang berbeda. Dan kembali hati mereka diuji. Kisah cinta dan
persahabatan selama lima tahun ini pun berakhir dengan kejutan bagi semuanya.
Akhirnya setiap hati hanya bisa memasrahkan dirinya kemana aliran cinta
membawanya.
Unsur
Intrinsik
1.
Tema
Tema yang diangkat tentang persahabatan, cinta, dan
kekeluargaan.
2.
Alur
Jika dilihat dari jalan ceritanya, novel ini
menggunakan alur cerita maju-mundur.
3.
Sudut Pandang
Dalam Novel Perahu Kertas ini, sudut pandang yang
digunakan adalah orang ketiga tunggal.
4.
Penokohan
Penggambaran tokoh dalam
novel ini begitu kreatif dan
jelas. Terdapat tokoh yang memegang peran dominan dalam novel ini yaitu
protagonis dan titragonis.
5.
Gaya Bahasa
Kata-kata yang ditulis ringan dan gaya bahasanya sangat menyesuaikan denganperkembangan
masyarakat modern. Selain itu, bahasa yang digunakan juga memiliki makna dan berisi.
Unsur
Ekstrinsik
Dewi
Lestari, yang bernama pena Dee, lahir di Bandung, 20 Januari 1976.
Novel Perahu Kertas ini sudah lebih dulu dilansir dalam versi digital (WAP)
pada April 2008, dan kini diterbitkan atas kerja sama antara Truedee Books dan
Bentang Pustaka. Naskah yang awalnya ditulis pada 1996 dan sempat ‘mati suri’
selama 11 tahun ini akhirnya ditulis ulang oleh Dee pada akhir 2007, menjadikan
Perahu Kertas sebagai novel pertamanya yang bergenre populer. Perahu Kertas adalah karya Dee yang keenam sesudah
Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh, Supernova: Akar, Supernova:
Petir, Filosofi Kopi, dan Rectooverso.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar